Dimana Ibuku...?
Kisah ini di ambil dari kehidupan salah seorang anak yang lahir dari desa kecil yang ada di daerah jawa barat. berikut kisahnya...
Ari ( Nama Samaran ), dia lahir di desa kecil ciamis, yang jauh dari kota. dia hidup denga kesederhanaan dengan berjuta impian yang ingin dia raih.. Ari setiap hari menjalani harinya dengan kesederhanaan, bahkan bisa disebutkan dengan kekurangan bagi anak seumuran dia. dikala orang lain bisa membeli makanan apa saja yang ia inginkan dan minta apa saja tetapi tidk dengan ARi, dia hanya bisa melihat dengan rasa ingin tapi tidak tahu bagaimana cara itu ia dapatkan.
Sedari kecil ia tinggal dengan Neneknya di desa kecil tersebut, Ari sedikit senang di karenakan ada kakek yang sangat menyayanginya beda dengan nenek yang selalu memarahinya apalagi jika ada sedikit yang janggal pastilah Ari akan mendapatkan marah dari neneknya itu. akan tetapi jika sang kakek ada, kakek akan selalu membelanya dengan cara melerai dan menenangkan agar tidak ada suasana marah-marah dirumahnya.
Ari mempunyai ibu, tapi sedari kelas 4 SD ia sangat jarang sekali bertemu dengan ibunya, bisa dikatakan 1 tahun sekali ia bertemu dengan ibunya, walau demikianwaktu itu sangat singkat dan buat ARI waktu itu teramat sangat singkat.
Pada kali ini saya selaku penulis tidak ingin menceritakan bagaimana prilaku ibunya ARI di karenakan Privasi keluarga yang menurut saya tidak layak atau bagfus untuk di upload, jadi saya kali ini akan fokus untuk menceritakan <b>kisah Anak Desa yang mencari jati diri Ibu Kandungnya yang dalam tulisan lalu, saya menulis ibu itu adalah malaikat yang ALLAH SWT Kirimkan untuk setiap anak yang lahir di dunia ini<i></i></b>.
Selama sekolah ARI selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang Ia inginkan, dengan kerja kerasnya, sepertihalnya ketika ia ingin jajan saja ia harus berjualan buah jambu yang ia petik untuk jajan dia, akan tetapi jika itu tidak laku atau tidak habis, alhasil jambu terbutlah yang menjadi jajan ia sehari-hari. di rumah nenekku mempunyai seorang anak perempuan yang mana umurnya seumuran dengan ARI, sehingga perhatiannya wajar nenek lebih sayang kepada anaknya dari pada kepada ARI yang notabennya hanya sekedar CUCU.
Dirumah Ari Tidur beralakan kasur yang keras dengan seprai kain yang sudah agak dekil, di karenakan tidak ada yang mencucinya, terkadang ARI bertanya <b>Dimana Ibu..?</b> apa dia tahu dengan keadaan saya selama ini. tapi semua itu dengan umur yang sekecil itu ARi jadi terbiasa mandiri dan sudah kuat menahan rasa iri terhadap teman-temannya yang dapat perhatian ibunya dan keluarganya, sedangkan ARI merasakan ia hanya mendapat perhatian hanya dari kakeknya.
Teringat Jelas Saat itu dikala uang yang ada di meja hilang, uangnya sih tidak banyak, hanya 100 rupiah, saat nenek tahu uang itu hilang, ia sangat marah kepada ARI sampai-sampai menuduh kalau ARI <b>MALING<i></i></b>, sungguh kata-kata itu terus terngiang di telinga ARi padahal tidak lama setelah itu anaknya yang seumuran dengan saya itu ternyata mengaku, bahwa uang itu dia ambil untuk jajan. akan tetapi tidak ada sdikitpun rasa simpatik atau minta maaf terhadap ARI dari neneknya tersebut, seolah-olah ARI menjadi benalu di keluarga itu. dan lagi-lagi ARI mempertanyakan <b>dimana Ibu...?<i></i></b>.
Terkadang ARI dikala malam hari terbangun hanya untuk shalat tahujud, tak ada yang tahu disana, dia shalat di karenakan sudah tidak tahu lagi dia harus meminta pertolongan dikarenakan dia mendengan nasehat dari ust saat mengaji, bahwasannya ALLAH SWT akan akan ada dan mengabulkan siapa saya ummatnya yang tengah malam bangun hanya untuk berdoa dan meminta kepadan-Nya. dengan dasar itulah ARI bangun seraya berharap bahwasannya apa yang ia impikan dapat terwujud. kenapa.? karena ia bingung dan bertanya <b>Dimana Ibuku...?<i></i></b>
Tunggu Cerita selanjutnya di judul yang berbeda, temukan hikmah yang ada didalamnya...
#Anak Yang Tak Diharapkan...
Ari ( Nama Samaran ), dia lahir di desa kecil ciamis, yang jauh dari kota. dia hidup denga kesederhanaan dengan berjuta impian yang ingin dia raih.. Ari setiap hari menjalani harinya dengan kesederhanaan, bahkan bisa disebutkan dengan kekurangan bagi anak seumuran dia. dikala orang lain bisa membeli makanan apa saja yang ia inginkan dan minta apa saja tetapi tidk dengan ARi, dia hanya bisa melihat dengan rasa ingin tapi tidak tahu bagaimana cara itu ia dapatkan.
Sedari kecil ia tinggal dengan Neneknya di desa kecil tersebut, Ari sedikit senang di karenakan ada kakek yang sangat menyayanginya beda dengan nenek yang selalu memarahinya apalagi jika ada sedikit yang janggal pastilah Ari akan mendapatkan marah dari neneknya itu. akan tetapi jika sang kakek ada, kakek akan selalu membelanya dengan cara melerai dan menenangkan agar tidak ada suasana marah-marah dirumahnya.
Ari mempunyai ibu, tapi sedari kelas 4 SD ia sangat jarang sekali bertemu dengan ibunya, bisa dikatakan 1 tahun sekali ia bertemu dengan ibunya, walau demikianwaktu itu sangat singkat dan buat ARI waktu itu teramat sangat singkat.
Pada kali ini saya selaku penulis tidak ingin menceritakan bagaimana prilaku ibunya ARI di karenakan Privasi keluarga yang menurut saya tidak layak atau bagfus untuk di upload, jadi saya kali ini akan fokus untuk menceritakan <b>kisah Anak Desa yang mencari jati diri Ibu Kandungnya yang dalam tulisan lalu, saya menulis ibu itu adalah malaikat yang ALLAH SWT Kirimkan untuk setiap anak yang lahir di dunia ini<i></i></b>.
Selama sekolah ARI selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang Ia inginkan, dengan kerja kerasnya, sepertihalnya ketika ia ingin jajan saja ia harus berjualan buah jambu yang ia petik untuk jajan dia, akan tetapi jika itu tidak laku atau tidak habis, alhasil jambu terbutlah yang menjadi jajan ia sehari-hari. di rumah nenekku mempunyai seorang anak perempuan yang mana umurnya seumuran dengan ARI, sehingga perhatiannya wajar nenek lebih sayang kepada anaknya dari pada kepada ARI yang notabennya hanya sekedar CUCU.
Dirumah Ari Tidur beralakan kasur yang keras dengan seprai kain yang sudah agak dekil, di karenakan tidak ada yang mencucinya, terkadang ARI bertanya <b>Dimana Ibu..?</b> apa dia tahu dengan keadaan saya selama ini. tapi semua itu dengan umur yang sekecil itu ARi jadi terbiasa mandiri dan sudah kuat menahan rasa iri terhadap teman-temannya yang dapat perhatian ibunya dan keluarganya, sedangkan ARI merasakan ia hanya mendapat perhatian hanya dari kakeknya.
Teringat Jelas Saat itu dikala uang yang ada di meja hilang, uangnya sih tidak banyak, hanya 100 rupiah, saat nenek tahu uang itu hilang, ia sangat marah kepada ARI sampai-sampai menuduh kalau ARI <b>MALING<i></i></b>, sungguh kata-kata itu terus terngiang di telinga ARi padahal tidak lama setelah itu anaknya yang seumuran dengan saya itu ternyata mengaku, bahwa uang itu dia ambil untuk jajan. akan tetapi tidak ada sdikitpun rasa simpatik atau minta maaf terhadap ARI dari neneknya tersebut, seolah-olah ARI menjadi benalu di keluarga itu. dan lagi-lagi ARI mempertanyakan <b>dimana Ibu...?<i></i></b>.
Terkadang ARI dikala malam hari terbangun hanya untuk shalat tahujud, tak ada yang tahu disana, dia shalat di karenakan sudah tidak tahu lagi dia harus meminta pertolongan dikarenakan dia mendengan nasehat dari ust saat mengaji, bahwasannya ALLAH SWT akan akan ada dan mengabulkan siapa saya ummatnya yang tengah malam bangun hanya untuk berdoa dan meminta kepadan-Nya. dengan dasar itulah ARI bangun seraya berharap bahwasannya apa yang ia impikan dapat terwujud. kenapa.? karena ia bingung dan bertanya <b>Dimana Ibuku...?<i></i></b>
Tunggu Cerita selanjutnya di judul yang berbeda, temukan hikmah yang ada didalamnya...
#Anak Yang Tak Diharapkan...

Komentar
Posting Komentar